Tempat Tali
Perempuan itu terlipat ke dalam sinar matahari dan aku putuskan untuk memanfaatkannya. Matahari, cahaya, merupakan pelajaran mengenai bangunan. Pelajaran atas sinar matahari yang mengena sekarung goni gandum gorden tertutup, menjadi. Aku memintanya mengisi air pada bak mandi dan geli. Perempuan itu menunjukkan-kartu hati. Lalu di menelpon kembali akudi rumah dan aku membayangkan dia di luar, di lapangan tempat seekor kuda mencari rumput. Di tengah hutan. Pokok pohon retak. Meninggalkan pintu dengan kertas pesan kehilangan bertulisan pensil: Ashberry. Inilah hidup tenang. Inilah lukisan benda mati.
Timber Hitch
She folds over into the sunlight and I decide to use it. Sun, light, is a
study of buildings. Study of sunlight intercepting a hessian bag of oats
the shade drawn, drawing. I tell her to draw a bath and laugh. She
points it out – cards hearts. She calls me back on the landline and I
imagine her in a paddock. The centre of the woods. The tree splintered.
Leaves the door pencilled losses: Ashbery. It is a still life. A still life.
Born in Magelang, October 20, 1963. She has published over 20 titles, including
schenk mir alles, was die Männer nicht besitzen. doch schenk mir nicht das Himmelreich / Beri Aku Semua Yang Dibutuhkan Lelaki, tapi Bukan Surga (Indonesian German bilingual, multimedia, CD ROOM, (Germany (2009). Her book
Kill the Radio was republished in the UK (Arc Publications, London, 2007). She had received numerous awards as the best author from Jakarta Art Council (2000) and The Indonesian Language Center (2003). Also awards from the Ministry of Culture Art and Tourism of Republic Indonesia (2004) and The Khatulistiwa Literary Award (2006). In 2009 she received a fellowship from the Heinrich Boll Foundation, and stayed in Germany for 4 months. Also been residency to Australia several times in 2000 and 2002. She is now managing house books “Dunia Tera” in the village around Borobudur, Magelang, Central Java, Indonesia.
Lahir di Magelang, 20 Oktober 1963, sudah menerbitkan 20 judul buku lebih, termasuk
schenk mir alles, was die Männer nicht besitzen. doch schenk mir nicht das Himmelreich / Beri Aku Semua Yang Dibutuhkan Lelaki, tapi Bukan Surga (dwi bahasa Indonesia-Jerman, multi media, CD ROOM, Jerman (2009). Buku puisinya,
Kill the Radio diterbitkan ulang di Inggris (Arc Publication, 2007). Ia pernah menerima sejumlah penghargaan sebagai pengarang terbaik, di antaranya dari Dewan Kesenian Kesenian Jakarta (2000) dan Pusat Bahasa (2003). Juga, penghargan seni dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI (2004) dan peraih Khatulistiwa Literary Award (2006). Pada tahun 2009 ia menerima recidency fellowship dari Heinrich Boll Foundation, dan tinggal di Jerman selama 4 bulan. Pernah. Juga pernah residensi ke Australia (2000 dan 2002). Pekerjaannya sehari-hari selain menulis adalah mengelola Rumah Buku DUNIATERA, di Wanurejo, wilayah Borobudur, Magelang.